Kamis, 29 Juni 2023

Magang Minggu Ke 15

 



Pada minggu ke dua belas, membuat jebakan serangga atau jebakan hama buah

 

Beberapa alat dan bahan yang harus anda siapkan terlebih dahulu adalah sebagai berikut :

Botol bekas air mineral (sebaiknya dipilih ukuran 600 ml atau lebih), Cutter / gunting, Spet / suntikan, Benang Kasur / kawat, Kapas, Metil eugenol (merk petrogenol). Beberapa alat dan bahan diatas bisa didapat dengan mudah dan terhitung sangat murah. Harga metil eugenol sendiri rata-rata dijual dengan harga 7.000-9.000 rupiah saja.

 

Langkah kerja pembuatan Perangkap Lalat Buah Sebagai berikut :

 1.Botol air mineral yang sudah di persiapkan di lubangi sebanyak 4 lubang dengan menggunakan cutter sehingga terbentuk siletan X atau + ukuran kurang lebih 1 cm, diharapkan lubang ini tempat masuknya lalat buah. Lubang tadi persis dibuat di tengah tengah botol.

2. Selanjutnya ambil kapas  di ikat dengan benang kemudian dibasahi dengan metil eugenol. Basahi kapas dengan metil eugenol kira kira 1-2 cc dengan spet / suntikan  dan jangan sampai menetes netes. Cairan metil eugenol ini beraroma kuat jadi disarankan anda menggunakan masker saat membasahi kapas.

3. Kemudian buat satu lubang kecil pada tutup botol untuk jalan keluar benang. Setelah benang dilewatkan dari lubang pada tutup botol lalu tarik hingga kapas menggantung pada tengah botol hampir sejajar dengan empat lubang kecil yang dibuat tadi.

4. kemudian tutup botol air mineral dan perangkap siap di pasang.

Pemasangan perangkap buah paling tepat adalah pada masa tanaman masih berbunga dan belum berbuah. Tujuannya untuk menekan populasi lalat jantan sehingga nanti pada masa berbuah hanya sedikit terjadi serangan lalat buah betina karena tidak dikawini pejantan.

 

Magang Minggu ke 14



Pada magang minggu ke empat belas, melakukan packing atau memilah bibit cabai, terong, dan tomat untuk didistribusikan ke masyarakat atau kelompok petani.

Magang Minggu 13

















Pada magang minggu ke sepuluh, melakukan Aklimatisasi. Langkah kerja yang dilakukan dalam aklimatisasi anggrek Dendrobium sp yaitu:

Aklimatisasi 1

1.  Mengeluarkan anggrek dari botol dan meletakkannya di dalam keranjang

2. Membersihkan anggrek dari sisa-sisa media yang masih menempel dengan cara mencuci dengan air mengalir

3.  Meletakkan anggrek di atas kertas dan mengangin-anginkan

4. Menanam anggrek diatas gerabah yang sudah diberi media arang dan moss dengan cara menyusunnya dengan pola dari tengah lalu ke pinggir (pola obat nyamuk bakar)

Aklimatisasi 2

1.      Mengambil 1 anggrek pada gerabah (aklimatisasi 1) dan membalut akar anggrek dengan menggunakan moss. (Jika anggrek berukuran besar dalam 1 tray diisi dengan 1 anggrek. Tetapi jika anggrek berukuran kecil dalam 1 tray diisi dengan 2 anggrek).

2.      Memasukkan anggrek pada kotak tray semai

Aklimatisasi 3

1.       Mengambil anggrek pada tray semai (aklimatisasi 2)

2.      Menanam anggrek pada cup agar-agar yang sudah berisi media arang dan moss

Aklimatisasi 4

1.      Mengambil anggrek cup agar-agar (aklimatisasi 3)

2.      Menanam anggrek pada polipot anggrek yang sudah berisi media arang dan  moss

Magang Minggu 12

 



Pada magang minggu ke sembilan, melakukan Penanaman Subkultur

Langkah kerja yang dilakukan dalam penanaman anggrek dengan metode pananaman subkultur yaitu:

1.       Mencuci tangan dengan air sabun lalu keringan dan semprot tangan dengan alcohol 70%

2.       Melakukan sterilisasi terhadap laminar air flow dengan cara menyalakan lampu uv selama 1 jam sebelum dioperasikan

3.       Menyemprot alat dan bahan yang digunakan dengan alcohol sebelum memasukkannya ke dalam laminar air flow

4.       Meletakkan alat-alat seperti pinset besar dan kecil, gunting, pisau pada botol kecil yang sudah diberi alkohol kira-kira hingga leher botol

5.       Meletakkan pengaduk yang sudah dibalut dengan kapas dan menambahkan sedikit alkohol

6.       Membuka penutup botol lalu mengeluarkan kalus dengan menggunakan pinset besar dan meletakkannya pada cawan petri

7.       Memisahkan kalus dan membersihkan kalus dengan cara memotong untuk memudahkan penanaman

8.       Mengambil pinset besar dan membakarnya sebelum digunakan untuk menanam

9.       Membuka penutup botol media dan mengoleskan mulut botol dengan pengaduk yang sudah dibalut kapas

10.    Mengambil kalus dan menanamnya ke dalam botol

11.    Membakar pinset kembali sebelum meletakkan pinset ke dalam botol yang berisi alcohol

12.    Membakar mulut botol dan menutupnya

13.    Melapisi penutup botol dengan menggunakan plastic wrap dan memberi label

Memindahkan anggrek ke dalam ruang inkubasi/ ruang pertumbuhan

Magang Minggu ke 11











Pada magang minggu ke delapan, melakukan Pembuatan Media. Adapun langkah kerja yang dilakukan dalam pembuatan media kultur jaringan yaitu:

1.       Memasukkan unsur hara makro, unsur hara mikro, dan unsur tambahan ke dalam panci (kecuali agar-agar)

2.       Menambahkan aquades/ air steril ke dalam beaker glass hingga mencapai 750 ml

3.       Mengukur pH 5,6, bila pH kurang dari 5,6 maka menambahkan NaOH tetes demi tetes. Dan bila pH lebih dari 5,6 maka menambahkan HCl tetes demi tetes

4.       Menepatkan volume beaker glass dengan menambahkan aquades/ air steril hingga 1000 ml dan menambahkan agar-agar

5.       Memanaskan media yang sudah tercampur mengaduknya hingga mendidih

6.       Menuangkan media ke dalam botol kultur jaringan masing-masing kurang lebih 60 cc atau 3 sendok penyu

7.       Media disterilkan menggunakan autoclave dengan suhu 121 oC selama 1 jam

8.       Menyimpan media di rak penyimpanan dan didiamkan selama 3 hari

9.       Media yang sudah disimpan selama 3 hari siap digunakan

Magang Minggu Ke 10





Pada magang minggu ke tujuh, melakukan persiapan Alat-alat yang digunakan dalam pembuatan media tanam anggrek yaitu:

1)        Timbangan digital (elektrik)

2)        Spatula

3)        Sendok penyu

4)        Beaker glass 1000 ml

5)        pH meter

6)        Autoclave

7)        Botol kultur

8)        Panci

9)        Gelas ukur

10)    Pipet tetes

Bahan:

Bahan-bahan yang digunakan dalam pembuatan media tanam anggrek  Dendrobium sp terbagi menjadi 3 bagian yaitu:

1.      Unsur hara makro

1)    Ca3(PO4)2      : 200 mg/L

2)        KNO3                  : 525 mg/L

3)        KH2PO4             : 250 mg/L

4)        MgSO4.7H2O : 250 mg/L 5) (NH4)2SO4         : 500 mg/L

2.       Unsur hara mikro

1)        MnSO4.4H2O : 200 mg/L

2)        Fe tatrat             : 28 mg/L

3)        FeSO4                 : 27,8 mg/L

4)        Na2EDT              : 37,2 mg/L

3.       Unsur tambahan

1)        Pisang raja        : 150 g/L (sudah diblender/ dalam bentuk bubur)

2)        Fish emulsion : 3 ml/L

3)        Glukosa              : 20 g/L

4)        Agar-agar           : 8 g/L

5)        Arang aktif        : 2 g/L

6)        Air kelapa          : 100 ml/L

Alat dan Bahan Penanaman Subkultur

Alat:

Alat-alat   yang    digunakan       dalam  penanaman     anggrek           Dendrobium sp  melalui metode subkultur yaitu:

11)    Laminar air flow

12)    Pinset besar

13)    Pinset kecil

14)    Pisau dan scalpel

15)    Gunting

16)    Pengaduk kecil yang ujungnya sudah dibalut dengan kapas

17)    Korek dan bunsen

18)    Cawan petri

19)    Meja (tempat meletakkan media)

20)    Handscoon

21)    Botol kultur ukuran kecil (sebagai tempat perendaman alat)

22)    Plastik wrap

23)    Label

24)    Pensil

Bahan:

Bahan-bahan           yang    digunakan       dalam        penanaman      anggrek Dendrobium sp dengan metode penanaman subkultur yaitu:

1)        Alkohol 90%

2)        Air steril

3)        Spirtus

4)        Kapas

5)        Media kultur jaringan

6)        Kalus (anggrek yang sudah siap disubkultur)

Alat dan Bahan Aklimatisasi Alat:

Alat-alat yang digunakan dalam proses aklimatisasi anggrek Dendrobium sp yaitu:

1)Pinset

2)Keranjang

3) Kertas untuk tempat mengangin-anginkan

4) Gerabah

5) Tray semai

6) Cup agar-agar

7) Polipot anggrek

Bahan:

Bahan-bahan yang digunakan dalam proses aklimatisasi anggrek Dendrobium sp yaitu:

1)        Anggrek yang sudah siap diaklimatisasi

2)        Arang

3)        Moss