Jumat, 05 Januari 2024

Pembersihan Botol Kultur Jaringan yang Terkontaminasi

 


Teknik yang dapat diterapkan dalam Perbanyakan bibit yang cepat adalah melalui kultur in vitro untuk meningkatkan pembentukan anakan. Kultur in vitro tidak hanya dapat digunakan untuk konservasi dan perbanyakan tanaman, melainkan dapat juga diterapkan untuk produksi metabolit sekunder. Melalui teknik ini, produksi metabolit sekunder tidak bergantung kepada sumber tanaman di lapang. (Shofiyani dan Hajoeningtijas, 2010). budidaya dengan kultur in vitro juga mempunyai masalah yang harus diselesaikan, salah satu yang begitu penting adalah sterilisasi eksplan. Menurut Sandra (2002), sterilisasi merupakan permasalahan utama yang menentukan keberhasilan kultur jaringan, terutama sterilisasi eksplan yang berasal dari luar atau lapang. Jika sterilisasi gagal maka kegiatan selanjutnya tidak bermanfaat. Kesulitan perbanyakan tumbuhan yang terkontaminasi mikroorganisme dengan kultur jaringan, yaitu bagaimana mematikan atau menghilangkan mikroorganisme dengan bahan sterilian tanpa mematikan tumbuhan (eksplan) (Darmono, 2003).

Menurut Gunawan (1987) bahan-bahan sterilisasi yang biasa digunakan umumnya bersifat toksik terhadap jaringan. Melihat hal tersebut konsentrasi sterilan harus diperhatikan agar bisa menghilangkan kontaminan tetapi tidak merusak atau mematikan eksplan. Berbagai cara sterilisasi telah banyak dilakukan oleh peneliti maupun pelaksana kultur in vitro dengan menggunakan berbagai macam cara yang diharapkan efektif untuk menghilangkan sumber kontaminan yang terdapat dalam eksplan. Kombinasi bahan sterilan dan waktu perendaman yang tepat merupakan salah satu faktor yang menentukan keberhasilan streilisasi.

Ada berbagai bahan kimia sterilant yang dibutuhkan untuk sterilisasi eksplan yaitu natrium hipoklorit (NaClO), Sodium hipoklorit (klorox), merkuri khlorit (Sublimat), detergent dan alkohol 70% (Shofiyani dan Hajoeningtijas, 2010). Fauzan et al.(2017) menyatakan pada penelitiannya perlakuan HgCl2 300 mg/L merupakan konsentrasi terbaik untuk sterilisasi kultur tunas samping jati yang dapat menghasilkan kultur dengan tingkat aseptik tertinggi yaitu sebanyak 85%. Menurut Suratman et al. (2013) Pemberian bahan sterilisasi NaClO 3 % selama 5 menit yang dikombinasikan dengan HgCl2 0,1 % selama 5 menit memberikan hasil yang terbaik dalam menekan persentase terkontaminasi pada eksplan daun.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar