Menurut Fahn (1992), dalam Haryanti
(2010), tipe stomata pada daun sangat bervariasi. Berdasarkan hubungan stomata
dengan sel epidermis sel tetangga ada banyak tipe stomata. Klasifikasi ini
terpisah dari klasifikasi berdasarkan perkembangan. Walaupun tipe yang berbeda
dapat terjadi pada satu famili yang sama atau dapat juga pada daun dari spesies
yang sama. Struktur aparatus stomata dapat digunakan dalam studi taksonomi.
Tingkat kerapatan stomata dipengaruhi
oleh faktor lingkungan seperti: ketersediaan air, intensitas cahaya,
temperatur, dan konsentrasi CO2 (Kimball, 2006). Semakin tinggi tingkat cahaya,
frekuensi stomata di kedua permukaan daun juga semakin meningkat, meskipun
peningkatan frekuensi tersebut tidak signifikan (Willmer 1983). Berdasarkan lokasi pada
permukaan daun maka ada beberapa tipe stomata yaitu:
a. Amphistomatik yaitu jika
stoma berada pada kedua permukaan daun.
b. Epistomatik yaitu jika stoma
hanya terdapat pada permukaan atas daun.
c. Hipostomatik yaitu jika stoma
hanya terdapat di permukaan bawah daun.
Berdasarkan susunan sel epidermisnya,
stomata dapat dikelompokkan menjadi 6 tipe: tipe anomositik, anisositik,
parasitik, diasitik, aktinositik dan tipe siklositik (Evert et al., 2006).
Stomata terdiri dari sel penutup, bagian celah, sel tetangga, dan ruang udara
dalam. Ruang udara dalam terdiri dari suatu ruang antar sel yang besar
mempunyai fungsi ganda yaitu untuk fotosintesis, transpirasi, dan
respirasi(Sutrian, 1992).
1)
Tipe Anomositik (Ranunculaceous)
Tipe anomosit, sel penutup dikelilingi sejumlah
sel tertentu yang tidak dapat dibedakan bentuk dan ukurannya dari sel epidermis
yang lain.
2)
Tipe Anisositik (Cruciferous)
3)
Tipe Parasitik (Rubiaceous)
Tipe parasit, setiap sel penutup didampingi oleh
satu atau lebih sek tetangga yang letaknya sejajar dengan stomata.
4)
Tipe Diasitik (Caryophillaceous)
Pada tipe diasit, setiap stomata dikelilingi oleh
dua sel tetangga yang letaknya memotong stomata.
5)
Tipe Aktinositik
Tipe aktinositik merupakan variasi dari tipe
diasit. Stomatanya dikelilingi sel tetangga yang teratur menjari.
6)
Tipe Siklositik
Jumlah sel tetangga 4 atau lebih, sel-selnya
tersusun melingkar seperti cincin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar